MrJazsohanisharma

Kesuksesan Sejati: Bukan Dunia, Tapi Akhirat


Di era sekarang, kesuksesan sering kali diukur dari seberapa tinggi jabatan yang diraih, seberapa besar penghasilan yang dimiliki, atau seberapa populer seseorang di mata manusia. Tak sedikit yang menyamakan kesuksesan dengan kemewahan hidup, mobil mewah, rumah besar, dan liburan ke luar negeri. Padahal, dalam pandangan Islam, semua itu bukanlah ukuran kesuksesan yang sejati.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

"Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya."
(QS. Ali 'Imran: 185)

Ayat ini memberi kita perspektif yang berbeda. Kesuksesan yang sebenarnya bukanlah ketika kita berhasil dalam urusan dunia, tetapi ketika kita dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Itulah keberuntungan dan kemenangan yang hakiki.

Dunia: Ladang Ujian, Bukan Tujuan Akhir

Islam tidak melarang umatnya untuk mengejar dunia. Bahkan Islam mendorong kita untuk bekerja, berusaha, dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Namun, yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa dunia bukanlah tujuan akhir. Dunia hanyalah ladang ujian, tempat kita menanam amal untuk dipanen di akhirat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir."
(HR. Muslim)

Seorang mukmin menyadari bahwa hidupnya di dunia penuh dengan ujian dan keterikatan syariat. Ia tidak hidup sebebas hawa nafsunya, karena ia tahu bahwa ada kehidupan yang jauh lebih penting setelah kematian.

Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat

Kesuksesan dunia bisa menjadi jalan menuju akhirat bila niat dan amalnya benar. Ketika harta, ilmu, jabatan, dan kesempatan digunakan untuk beribadah kepada Allah dan menolong sesama, maka semua itu menjadi bekal menuju surga.

Kuncinya adalah niat. Seorang pengusaha yang mencari rezeki halal untuk menafkahi keluarganya bisa lebih mulia daripada orang yang banyak beribadah tapi memakan harta riba. Seorang guru yang mengajar dengan keikhlasan bisa lebih tinggi derajatnya di sisi Allah daripada seorang pemimpin yang lalai terhadap amanahnya.

Ukur Kesuksesan dengan Timbangan Akhirat

Mari kita renungkan, berapa banyak orang sukses di dunia namun tersesat di akhirat? Dan berapa banyak orang yang sederhana hidupnya, tapi mulia di sisi Allah?

Allah tidak menilai berdasarkan harta, rupa, atau jabatan kita. Yang Allah lihat adalah hati dan amal kita. Maka, jangan terjebak dalam definisi kesuksesan versi dunia. Jadikan akhirat sebagai orientasi utama dalam setiap langkah hidup.

Penutup

Kesuksesan sejati bukanlah ketika kita mendapat tepuk tangan dari manusia, tapi ketika kita mendapat ridha dari Allah. Bukan ketika kita naik ke puncak dunia, tapi ketika kita selamat dari neraka dan masuk ke dalam surga.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang sukses, bukan hanya di dunia, tapi juga  dan yang lebih penting  di akhirat. Aamiin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

|
Tinggalkan Komentera sini...
Terima kasih Komentarnya
Lebih baru Lebih lama