Sebagaimana penyelam harus sesekali naik ke permukaan untuk menghirup udara segar, para penuntut ilmu agama juga harus tahu kapan saatnya berhenti sejenak. Terlalu dalam menyelam tanpa istirahat bisa membuat seseorang kehabisan energi, bahkan tersesat dalam pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak esensial.
Fenomena "Kehabisan Oksigen" dalam Menuntut Ilmu
Ada kalanya seseorang yang sangat serius mendalami agama merasa bingung dengan pertanyaan-pertanyaan yang kompleks dan seolah tanpa jawaban. Pertanyaan seperti ini seringkali muncul bukan karena rumitnya ilmu, melainkan karena kelelahan otak dan hati. Jika tanda-tanda ini muncul, itu berarti saatnya untuk naik ke permukaan. Ambillah waktu untuk "bernapas," untuk mengisi ulang energi, dan menenangkan diri.
Aktivitas mubah seperti berjalan-jalan, makan bersama teman, atau bahkan menikmati segelas es teh di sore hari adalah cara sederhana namun efektif untuk merelaksasi pikiran. Jangan remehkan "healing" seperti ini, karena manusia bukan hanya makhluk intelektual, tetapi juga emosional.
Jangan Sampai Spaneng Beragama
Dalam menjalankan agama, penting untuk menjaga keseimbangan. Jangan sampai "spaneng" (tegang) beragama melanda. Keimanan dan ketakwaan sejatinya membawa kedamaian, bukan tekanan. Jika agama dirasakan terlalu berat hingga membuat seseorang stres, ada yang perlu dievaluasi, baik itu caranya mendalami agama atau pendekatan yang diambil.
Hal ini juga penting dalam menghadapi godaan setan. Setan tidak pernah bekerja sendirian; ia membawa bala tentaranya untuk menyesatkan manusia. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus bijak. Ajaklah teman, saudara, atau komunitas untuk saling menguatkan dalam kebaikan. Dengan kebersamaan, bahkan menghadapi godaan setan pun terasa lebih ringan.
Menjaga Keseimbangan dalam Menuntut Ilmu
Sebagai penutup, ingatlah bahwa menuntut ilmu agama adalah perjalanan panjang. Seimbangkan kedalaman menyelam dengan momen mengambil nafas. Berjalanlah perlahan tapi pasti, karena tujuan akhir kita adalah mencapai ridha Allah, bukan sekadar menyelesaikan perjalanan dengan tergesa-gesa. Jadikan istirahat sebagai bagian dari perjalanan, bukan penghalang.
Semoga Allah memudahkan langkah kita dalam menuntut ilmu dan menjaga hati kita tetap tenang dalam menjalani agama. Amin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT