بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Kita semua telah paham, bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Al-Qur’an adalah panduan hidup bagi kaum mukmin di seluruh dunia.
Al-Qur’an juga merupakan sumber literasi yang tak ternilai. Di dalamnya, terdapat ilmu pengetahuan, yang kemudian baru bisa diterjemahkan seiring perkembangan pengetahuan dan teknologi manusia.
Umat Muslim juga paham, bahwa membaca Al-Qur’an mengandung berbagai keutamaan. Hal ini dinyatakan dalam salah satu hadits. Dari Abu Umamah al Bahili, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya” (HR. Muslim).
Dalam hal “memberi syafaat kepada pembacanya”, dijelaskan bahwa kehadiran Al-Qur’an pada hari kiyamat akan tampil sebagai sahabat sejati pembacanya dengan tampil sebagai pemberi syafaat. Pada hari itu, Al-Qur’an akan tampil mengawal sahabatnya meniti jalan menuju surga.
Syekh Abdul Fattah al-Qadi menjelaskan bahwa syafaat Al-Qur’an berbeda dengan syafaat lainnya di hari kiyamat. Syafaat Al-Qur’an mencegah seseorang jatuh dalam kobaran api neraka, sedangkan syafaat yang lain mengangkat dan menyelamatkan seseorang dari kobaran api neraka.
Ini artinya seorang yang mendapatkan syafaat dari membaca Al-Qur’an, ia akan tercegah dan tidak sampai jatuh dalam kobaran api neraka meskipun ia divonis sebagai penghuni neraka. Sementara orang yang mendapatkan syafaat selain Al-Qur’an, maka ia diangkat dari dalam kobaran neraka setelah merasakan panasnya api neraka.
Selain itu, Al-Qur’an juga memberikan 4 Syafaat di Akhirat nanti. Pertama, Al-Qur’an menjadi tameng dari siksa kubur. Dalam sebuah riwayat, Amru bin Murrah menjelaskan Al-Qur’an akan melindungi pembacanya dari siksa kubur. Diriwayatkan, jika manusia masuk ke dalam kubur kemudian muncul semburan api sebagai siksa kubur yang akan melumatnya dari berbagai arah, maka Al-Qur’an datang untuk menyelamatkan.
Dalam hal ini, Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits yang menjelaskan keutamaan Surat Al-Mulk. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
,مِنَ الْقُرْآنِ سُورَةٌ ثَلَاثُونَ آيَةً شَفَعَتْ
لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ، وَهِيَ :
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْك
Artinya:
Di dalam Al-Qur’an ada sebuah surat berisi 30 ayat yang dapat memberi syafaat kepada seseorang sehingga ia diampuni, yaitu Surat Tabarakal ladzii bi yadihil mulku (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Selain itu, Al-Qur’n juga akan menjadi mahkota bagi orangtua. Artinya, bagi orang tua yang berhasil mendidik anak-anak cinta Al-Qur’an dengan mendawamkan tilawah setiap hari atau menjadi penghafal Al-Qur’an, maka Allah Subhanahu wata’ala akan memberikan penghargaan di surga berupa mahkota yang bersinar terang bagaikan sinar matahari.
Di samping itu, penghafal Al-Quran dapat memberi syafaat 10 anggota keluarganya. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Sayidina Ali, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَحَفِظَهُ أَدْخَلَهُ اللَّهُ
الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ
بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدْ اسْتَوْجَبُوا النَّارَ
Artinya:
Barangsiapa membaca Alquran dan menghafalkannya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga serta akan memberi syafaat kepada sepuluh dari keluarganya yang seharusnya masuk neraka.
Bahkan, Al-Qur’an adalah penentu derajat di surga. Artinya, ayat-ayat Al-Qur’an itu ibarat anak-anak tangga yang akan mengantarkan pembacanya kepada tangga tertinggi di sisi Allah Subhanahu wata’ala.
Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ
وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَ تِّلُ فِى الدُّنْيَا
عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
Artinya:
Dikatakan kepada orang yang membaca [menghafalkan] al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang kamu baca [hafal] (HR. Abu Daud no. 1464; At-Tirmidzi no. 2914; dan Ibnu Hibban no. 1790).
Oleh karena itu, kita semua perlu mengingatkan diri dan keluarga, agar kita memotivasi diri dan keluarga untuk istiqamah membaca Al Qur’an setiap hari baik di rumah, tempat kerja, masjid / mushalla, maupun tempat-tempat baik lainnya. Mari kita usahakan jangan ada hari yang berlalu tanpa membaca Al-Quran. Allahu yalam.
Semoga yang kita baca ini menjadi pengingat dan penambah iman, dan kalau sekiranya bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT