Makna Su’ul Adab dan Husnul Adab
Kata adab sendiri berarti tata krama, etika, dan perilaku yang baik. Adapun su’ul adab berarti buruknya perilaku atau tata krama, sedangkan husnul adab berarti baiknya perilaku dan kesantunan seseorang. Dua istilah ini berlawanan, namun keduanya menjadi cermin yang jelas dalam menilai kualitas diri seseorang di hadapan Allah maupun manusia.
-
Su’ul Adab (Adab yang Buruk)Su’ul adab merupakan perilaku yang tidak menghormati aturan agama, tidak menghargai sesama, serta menunjukkan kesombongan, ketidaksopanan, dan ketidaktundukan.Contoh su’ul adab dapat terlihat dalam banyak bentuk, antara lain:
-
Tidak menghormati orang tua, guru, atau orang yang lebih tua.
-
Berbicara kasar atau meninggikan suara di hadapan orang lain.
-
Menyela pembicaraan, menyepelekan pendapat orang lain.
-
Tidak menjaga etika dalam beribadah, seperti tergesa-gesa dalam shalat.
-
Tidak sopan terhadap ilmu, seperti menolak nasihat dengan angkuh.
Dalam Islam, su’ul adab bukan hanya masalah moral sosial, tetapi juga dapat mengurangi keberkahan hidup dan ilmu. Imam Malik pernah berkata, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu,” sebab orang yang buruk adabnya akan sulit mendapatkan manfaat dari ilmunya.
-
-
Husnul Adab (Adab yang Baik)Husnul adab merupakan cerminan hati yang lembut, akhlak yang luhur, dan penghormatan terhadap ketentuan Allah serta makhluk-Nya. Orang yang memiliki husnul adab akan menempatkan diri dengan bijak, berbicara dengan sopan, dan bersikap penuh hormat kepada siapa pun.Beberapa contoh husnul adab antara lain:
-
Menghormati guru dan orang tua, serta berterima kasih atas jasa mereka.
-
Bertutur kata lembut, tidak menyakiti perasaan orang lain.
-
Bersikap rendah hati meskipun memiliki ilmu atau kedudukan tinggi.
-
Sabar dan tenang dalam menghadapi perbedaan pendapat.
-
Menjaga adab kepada Allah, seperti beribadah dengan khusyuk, berdoa dengan penuh tunduk, serta tidak tergesa-gesa dalam beramal.
Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam husnul adab. Beliau tidak hanya dikenal karena ilmunya, tetapi juga karena akhlaknya yang agung. Dalam hadits disebutkan, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
-
Pentingnya Adab dalam Kehidupan
Adab adalah cahaya dalam kehidupan. Tanpa adab, ilmu menjadi hampa; tanpa adab, ibadah kehilangan ruhnya. Seorang yang berilmu tetapi tidak beradab akan menimbulkan kerusakan, sedangkan orang yang beradab meskipun sedikit ilmunya, akan membawa kedamaian.
Para ulama terdahulu sangat menekankan pendidikan adab sebelum ilmu. Mereka menilai, orang yang memiliki husnul adab akan lebih mudah mendapatkan keberkahan dalam setiap amal, karena Allah mencintai hamba yang menjaga sikap dan tutur katanya.
Penutup
Su’ul adab dan husnul adab menjadi dua jalan yang bertolak belakang. Satu mengantarkan pada kehinaan dan keburukan, sementara yang lain membawa pada kemuliaan dan keberkahan. Dalam setiap aspek kehidupan — baik dalam berbicara, beribadah, maupun bermuamalah — hendaknya seorang Muslim selalu berusaha menampilkan husnul adab sebagai wujud keimanan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Karena sesungguhnya, sebagaimana dikatakan oleh ulama,
“Tidak ada yang lebih berat di timbangan amal seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlak dan adab yang baik.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT