Hidup Sederhana dan Sedekah kepada Sesama


Khutbah Pertama

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang telah memberikan kita nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk berkumpul di tempat ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan ini, khatib mengajak diri khatib sendiri dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Hadirin yang berbahagia,
Dalam kehidupan ini, banyak di antara kita yang terjebak dalam gaya hidup yang berlebihan, terlalu mengejar harta, dan mengutamakan duniawi. Padahal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan teladan untuk hidup sederhana. Beliau bersabda:

« Kekayaan yang hakiki bukanlah dengan banyaknya harta, tetapi kekayaan yang hakiki adalah kekayaan jiwa. » (HR. Bukhari dan Muslim)

Hidup sederhana tidak berarti hidup dalam kekurangan, tetapi hidup dengan tidak berlebihan, sesuai kebutuhan, dan selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan. Dengan hidup sederhana, kita mampu menahan diri dari sifat boros dan lebih peka terhadap kebutuhan orang lain yang mungkin lebih membutuhkan.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros." (QS. Al-Isra: 26)

Ayat ini mengingatkan kita untuk menggunakan harta dengan bijak, membantu sesama, dan menjauhi perilaku berlebih-lebihan. Harta yang kita miliki sejatinya adalah amanah dari Allah yang harus kita pertanggungjawabkan.

Jamaah yang dimuliakan Allah,
Salah satu cara terbaik untuk mengamalkan hidup sederhana adalah dengan bersedekah. Sedekah tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga memberikan keberkahan bagi pemberinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« Harta tidak akan berkurang karena sedekah. Dan seorang hamba yang suka memaafkan, Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya. » (HR. Muslim)

Bersedekah adalah bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Sedekah juga menjadi investasi akhirat yang akan kembali kepada kita dalam bentuk pahala yang berlipat ganda. Allah berfirman:

"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebuah biji yang menumbuhkan tujuh bulir; pada setiap bulir terdapat seratus biji. Dan Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki." (QS. Al-Baqarah: 261)

Khutbah Kedua

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita hidayah dan kekuatan untuk beribadah kepada-Nya. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Marilah kita jadikan hidup sederhana sebagai gaya hidup kita. Dengan hidup sederhana, kita dapat lebih mudah bersedekah, membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, dan mendekatkan diri kepada Allah. Ingatlah bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada banyaknya harta, tetapi pada keberkahan yang Allah berikan.

Mari kita jadikan sedekah sebagai kebiasaan. Tidak harus menunggu kaya untuk bersedekah, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« Jagalah dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan sebutir kurma. » (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang sederhana dalam kehidupan, dermawan dalam bersedekah, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Wa akhiran, aqimis shalah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

|
Tinggalkan Komentera sini...
Terima kasih Komentarnya
Lebih baru Lebih lama