Pada saat itu, banyak pihak yang merasa bangga, terutama para pengrajin batik di berbagai daerah seperti Solo, Yogyakarta, Pekalongan, dan Cirebon. Mereka merasakan bahwa usaha mereka dalam melestarikan tradisi ini mendapat apresiasi yang layak di mata dunia. Pengakuan ini tidak hanya penting dari segi budaya, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan pariwisata. Sejak pengakuan UNESCO, batik semakin diminati, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara.
Setiap tahun, peringatan Hari Batik Nasional dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari pameran batik, lomba desain batik, hingga parade busana batik. Pemerintah, sekolah, hingga perusahaan swasta mengajak karyawan dan siswa untuk mengenakan batik sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian warisan budaya ini.
Hari Batik juga menjadi momentum bagi generasi muda untuk lebih mengenal sejarah batik, filosofi di balik motif-motifnya, serta teknik pembuatannya yang beragam. Batik tidak hanya dipandang sebagai kain tradisional, tetapi sebagai simbol kebanggaan nasional yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT