Siapakah yang Paling Beruntung?


Kita sering bertanya-tanya, siapa manusia yang paling beruntung di dunia ini? Apakah mereka yang hidup bergelimang harta, memiliki jabatan tinggi, atau dikelilingi oleh keluarga yang penuh kasih? Semua itu tentu saja merupakan nikmat, tetapi keberuntungan sejati bukanlah tentang apa yang kita miliki di dunia ini, melainkan tentang apa yang tetap bernilai setelah kita tiada.

Manusia yang paling beruntung adalah mereka yang berhenti napasnya, namun tidak berhenti pahalanya. Mereka yang meskipun telah meninggalkan dunia ini, tetap memperoleh aliran pahala yang terus mengalir, bak sungai yang tak pernah kering. Siapakah mereka?

Rasulullah ﷺ telah menjelaskan dalam hadisnya:

"Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)

1. Sedekah Jariyah

Sedekah jariyah adalah amal yang manfaatnya terus dirasakan oleh orang lain meskipun pemberinya telah wafat. Contohnya adalah membangun masjid, menyediakan sumur untuk masyarakat, atau mendukung pendidikan bagi generasi mendatang. Selama manfaat dari sedekah itu masih dirasakan, pahala akan terus mengalir tanpa henti.

2. Ilmu yang Bermanfaat

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diajarkan dan memberi kebaikan bagi orang lain. Seorang guru yang mengajarkan Al-Qur'an, seorang penulis yang menuangkan hikmah dalam tulisannya, atau siapa saja yang menyebarkan ilmu yang mendekatkan manusia kepada kebaikan, akan terus mendapatkan pahala dari ilmu yang mereka sebarkan, bahkan setelah mereka tiada.

3. Anak Saleh yang Mendoakan

Seorang anak yang saleh adalah investasi terbaik bagi orang tua. Ketika seorang anak tumbuh dalam nilai-nilai kebaikan dan selalu mendoakan orang tuanya, maka doa tersebut akan menjadi amalan yang terus mengalirkan pahala bagi kedua orang tuanya, meskipun mereka telah berpulang ke rahmatullah.

Menjadi Manusia yang Paling Beruntung

Hidup ini adalah kesempatan untuk menanam benih kebaikan. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan apakah kita termasuk manusia yang beruntung setelah kematian. Mari kita berlomba-lomba dalam amal kebaikan, menyebarkan manfaat, dan meninggalkan jejak yang terus mengalirkan pahala. Karena sejatinya, keberuntungan sejati adalah ketika kehidupan kita di dunia menjadi ladang pahala yang terus berbuah meski kita telah tiada.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung. Aamiin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

|
Tinggalkan Komentera sini...
Terima kasih Komentarnya
Lebih baru Lebih lama