1. Adab Terhadap yang Lebih Tua
Orang yang lebih tua, baik dari segi usia, ilmu, atau pengalaman, memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Menghormati mereka bukan hanya perkara budaya, tetapi juga tuntunan agama. Rasulullah SAW mencontohkan pentingnya adab kepada orang yang lebih tua dalam berbagai kesempatan.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi yang muda dan tidak menghormati yang tua.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengajarkan bahwa salah satu tanda seorang Muslim yang baik adalah menghormati yang lebih tua. Beberapa adab yang harus diterapkan antara lain:
- Menghargai Pendapat Mereka: Ketika orang yang lebih tua berbicara atau memberikan nasihat, sudah sepatutnya kita mendengarkan dengan penuh perhatian dan tidak menyela.
- Mendahulukan Mereka dalam Hal Kebaikan: Dalam kesempatan seperti salam, memberi tempat duduk, atau sekedar mempersilakan mereka terlebih dahulu dalam antrian, ini adalah bentuk penghormatan.
- Menghormati Status dan Pengalaman: Kita juga diajarkan untuk tidak mempermalukan atau meremehkan mereka, meski mungkin ada perbedaan pendapat. Menghormati mereka berarti menghormati pengalaman hidup mereka.
2. Sopan Santun dalam Berbicara
Berbicara adalah salah satu aktivitas yang paling sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, namun di sinilah sering kali terjadi kesalahan dalam menjaga etika. Islam mengajarkan agar setiap perkataan yang keluar dari lisan seorang Muslim adalah perkataan yang baik, penuh adab, dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)." (QS. Al-Isra': 53)
Beberapa adab dalam berbicara yang diajarkan dalam Islam antara lain:
- Tidak Berkata Kasar atau Menyakitkan Hati: Perkataan yang kasar, hinaan, atau celaan merupakan perbuatan yang sangat dilarang. Rasulullah SAW bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak boleh menzaliminya, merendahkannya, atau mencelanya.” (HR. Muslim).
- Menghindari Perdebatan yang Tidak Perlu: Berdebat tanpa tujuan yang jelas hanya akan memicu permusuhan. Rasulullah SAW bersabda: “Aku menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meski ia benar.” (HR. Abu Dawud).
- Memperhatikan Intonasi dan Cara Bicara: Berbicara dengan intonasi yang rendah dan lembut adalah tanda akhlak yang baik. Bahkan kepada orang yang melakukan kesalahan, kita diperintahkan untuk menasihati dengan cara yang bijaksana dan lembut.
3. Contoh dari Rasulullah SAW dalam Berinteraksi
Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam hal adab dan sopan santun. Beliau selalu berbicara dengan kata-kata yang lembut, penuh hikmah, dan menghindari ucapan yang dapat menyakiti perasaan orang lain. Meski sebagai pemimpin umat, Rasulullah tidak pernah merendahkan orang yang lebih muda atau tidak menghormati yang lebih tua.
Dalam pergaulan sehari-hari, Rasulullah juga mencontohkan untuk selalu memulai pembicaraan dengan senyuman, memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara, serta tidak pernah memotong pembicaraan orang lain. Hal-hal ini adalah teladan yang patut kita tiru dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kesimpulan
Adab terhadap yang lebih tua dan sopan santun dalam berbicara merupakan bagian penting dari akhlak seorang Muslim. Keduanya mencerminkan ketinggian budi pekerti dan menunjukkan bagaimana kita menghormati sesama manusia. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mari kita senantiasa meneladani Rasulullah SAW yang selalu menjaga adab dan etika dalam segala hal, termasuk dalam berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.
Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan untuk mengamalkan adab-adab mulia ini dan menjadi pribadi yang semakin dekat dengan tuntunan Islam. Aamiin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT